Kolaborasi Antara Negara Percepat Reformasi Kesehatan

JAKARTA – Pandemi COVID-19 membuat berbagai negara perlu menerapkan agenda reformasi kesehatan. Tak terkecuali bagi Indonesia. Namun hal itu tidak bisa berjalan tanpa adanya kolaborasi sejumlah pihak, evaluasi, monitoring terhadap tata kelola dan pendanaan, serta pembenahan dalam pelayanan dasar kesehatan. Presiden Joko Widodo bahkan menegaskan pandemi Covid-19 merupakan momentum memperbaiki sektor kesehatan. “Terutama mengenai mitigasi tata kelola dan keberlanjutan finansial,” ujar Deputi II KSP Abetnego Tarigan aat berbicara dalam acara Roundtable Discussion tentang Reformasi Sektor Kesehatan antara CSO di Indonesia dengan Para Pakar di Belanda secara daring dari Situation Room KSP, Kamis (26/11).

Apalagi, pandemi COVID-19 membuka mata banyak pihak perlu adanya perbaikan pada sistem kesehatan di Indonesia. Terutama dalam hal proses pengambilan keputusan berbasis bukti pada masalah kesehatan. “Sehingga saya setuju pernyataan Presiden yang ingin mendorong reformasi kesehatan sebagai masalah prioritas di masa depan,” kata Executive Director of PRAKARSA AH Maftuchan.

Sementara itu , Chaiman Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan menekankan rendahnya persentase tenaga kesehatan doktor dan tenaga medis profesional dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan. Sehingga reformasi sistem kesehatan nasional membutuhkan pemberdayaan komunitas kecil melalui bantuan pemerintah.

Roundtable Discussion Reformasi Kesehatan di Situation Room KSP

Di sisi lain, dr. Adhi Sanjaya dari Technical Program Advisor doctorSHARE, menyarankan agar pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, meningkatkan pemberdayaan pemerintah, dan terus melaksanakan kerja sama dengan public private sector di bidang kesehatan. Hal lain yang diperlukan Indonesia adanya ruang untuk implementasi lokal pada sistem kesehatan. “Mencontoh Belanda yang telah mereformasi sistem kesehatan dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatkan anggaran negara untuk kesehatan nasional<” ujar Adhi.

Indonesia dan Belanda bisa saling bertukar informasi mengenai masalah kesehatan. Misalnya, Belanda bisa belajar dari Indonesia untuk beberapa penyakit yang tidak biasa terlihat di Belanda. Sebaliknya, Indonesia bisa mempelajari sistem kesehatan di Belanda.

Source: KSP.go.id

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.