Jakarta, Gatra.com – Co-Sherpa of the G20 Indonesia, Edi Prio Pambudi, mendorong petinggi G20 untuk memberikan perhatian penuh pada konflik Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung selama lima bulan ini.
“Soal Ukraina dan Rusia, urusan kemanusiaan di atas segalanya,” ujar Edi dalam konferensi pers C20 Policy Dialogue Meeting di Jakarta, Kamis, (28/7/2022).
Sebagai catatan, mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Sherpa G20 berperan dalam menavigasi berbagai kerja sama yang terlaksana dalam kerangka G20 sekaligus membuka jalan ke arah tercapainya kesepakatan bagi para pemimpin G20.
Edi menyebut bahwa sudah pernah ada pembicaraan mengenai isu ini pada 7–9 Maret 2022 lalu di Bali. Agenda itu adalah pertemuan Civil-20 atau C20 di mana C20 Indonesia mendengarkan aspirasi sipil dunia. Hanya saja, tambah Edi, pertemuan Maret itu tak membuahkan hasil. “Pertemuan di Bali pada Maret soal Rusia-Ukraina disebut ada deadlock,” ujarnya.
Walau begitu, Edi bersyukur bahwa walaupun mengalami kebuntuan, pembicaraan pada Maret lalu di Bali sempat menimbulkan kesadaran pada negara-negara G20 terkait adanya krisis ekonomi, pangan, dan energi. Krisis-krisis tersebut merupakan dampak langsung perang Rusia-Ukraina.
Berselang empat bulan kemuddian, C20 Indonesia juga mencatat bahwa pertemuan Jalur Keuangan G20 pada Juli ini gagal menemukan titik temu terkait konflik tersebut. C20 berargumen bahwa G20 harus memahami satu hal. Apabila krisis ini tak segera diatasi, terdapat ancaman global berupa konsekuensi ekonomi yang parah dan hambatan dalam mengentaskan kemiskinan.
Senada dengan Edi, Sherpa C20 Indonesia, Ah Maftuchan, juga mengungkapkan hal yang sama mengenai konflik Rusia-Ukraina. Ia juga mendorong agar negara-negara G20 memperhatikan aspek kemanusiaan dalam mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dan lebih mengedepankan dialog untuk mencari jalan keluar.
“Untuk perang, kami tegas, setop perang. Perang bukan solusi. Bagi C20, kami menempatkan kemanusiaan di atas segalanya,” tandas Maftuchan.
Reporter: Yoga Aditya Pratama
Editor: Iwan Sutiawan
Sumber: Gatra.com