
Kemiskinan Multidimensi
The PRAKARSA
Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM) pertama kali dikembangkan oleh Oxford Poverty and Human Development Initiative (OPHI) dan United Nations Development Program’s Human Development Report Office (UNDP-HDRO) pada tahun 2010. IKM merefleksikan deprivasi terhadap kapabilitas yang dialami oleh masyarakat miskin, seperti pendidikan, kesehatan dan standar hidup.
Selain karakter kemiskinan, IKM menyuguhkan rincian indikator-indikator yang memicu terjadinya kemiskinan hingga analisis geografis dan karakter populasi. Pada level global, IKM dapat dibandingkan antarnegara, kawasan dan dunia. Sementara pada level nasional, IKM dapat dibandingkan antar provinsi, daerah, kelompok umur, jenis kelamin, wilayah perdesaan & perkotaan, dan individu serta rumah tangga.
Peta Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2021
Perbandingan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia
Media
Lembaga Riset Sebut 21 Juta Orang Miskin Rentan Kena Corona
Jakarta, CNN Indonesia — Lembaga riset Prakarsa mengungkapkan 21,43 juta penduduk miskin multidimensi masuk dalam kelompok berisiko terinfeksi virus corona atau Covid-19. Jumlah tersebut setara 99 persen dari total penduduk[...]
NGO PRAKARSA Lakukan Riset di Lebak, Indeks Kemiskinan Multidimensi menjadi Perhatian
LEBAK, Pelitabanten.com– Non-Government Organization (NGO) PRAKARSA melakukan riset tentang Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM) di Kabupaten Lebak. Kemiskinan merupakan masalah multidimensi. Situasi miskin tidak hanya meliputi aspek[...]
Orang Miskin Baru Indonesia Terbesar Kedua di Asia, Kemiskinan Multidimensi Harus Mulai Jadi Perhatian
Peningkatan harga-harga, terutama bahan-bahan pokok, telah memicu penurunan daya beli masyarakat. Terkait kondisi ini, Bank Dunia pun meninggikan standar garis kemiskinan moneter terbaru. Melalui rilis[...]