Jakarta, The PRAKARSA – Lembaga riset dan advokasi kebijakan -The PRAKARSA menyelenggarakan perayaan dua dekade perjalanannya, dengan mengangkat tema “Terus Melaju, Menuju Indonesia Maju yang Adil Makmur Berkelanjutan”. Bertempat di Hotel Le Méridien Jakarta, pada Kamis (19/09/2024).
Tema yang diusung tersebut tidak hanya mencerminkan visi organisasi, tetapi juga komitmen The PRAKARSA untuk terus berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan berkelanjutan.
Dalam acara Anniversary ke-20 The PRAKARSA, terdapat testimoni mengenai kiprah publik PRAKARSA yang disampaikan oleh Alissa Wahid, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian dan Ketua PBNU, serta perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Selain itu, Paulus Agung Pambudhi, Direktur APINDO Research Institute dan Ketua Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) serta anggota DJSN, juga memberikan sambutan.
Acara ini dihadiri oleh mitra kerja PRAKARSA baik yang berasal dari pemerintah, parlemen, organisasi masyarakat sipil, lembaga think-tank, ormas, partai politik, akademisi dan publik.
Ah Maftuchan, Direktur Eksekutif The PRAKARSA dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah berkontribusi selama perjalanan The PRAKARSA.
“kami sadar bahwa perjalanan PRAKARSA selama 20 tahun ini tidak akan mungkin berjalan dengan baik dan berkontribusi pada perubahan kebijakan di Indonesia jika tidak bersama Ibu Bapak sekalian. Kritik dan saran yang diberikan kepada kami, membuat kami lebih dewasa dan lebih berkualitas dalam memproduksi ide-ide inovatif dan transformatif.” ujar Maftuch
Purnama Adil Marata, Ketua Badan Pengurus The PRAKARSA menyampaikan bahwa PRAKARSA lahir 20 tahun yang lalu dengan semangat menjadi oase gagasan-gagasan segar dan inovatif untuk memperbaiki kebijakan pembangunan.
“dua puluh tahun yang lalu, ditengah masa pemulihan pasca krisis keuangan 1998 dan reformasi, PRAKARSA lahir dengan semangat dapat menjadi oase gagasan-gagasan segar dan inovatif untuk memperbaiki kebijakan Pembangunan. Sejak saat itu, kami telah berusaha keras untuk menjadi lembaga riset dan advokasi yang tidak hanya menghasilkan pengetahuan, tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam formulasi kebijakan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Adil.
Pada acara ini, The PRAKARSA menyerahkan white paper rekomendasi kebijakan kepada perwakilan pemerintah untuk Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Rekomendasi tersebut ditanggapi oleh Dr. Habiburrokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, dan dr. Sumaryati Arjoso, yang mewakili Prabowo Subianto.
Maftuch menyampaikan bahwa rekomendasi dalam white paper yang diberikan kepada pemerintahan baru fokus pada tiga isu utama – kebijakan sosial, kebijakan fiskal dan kebijakan pembangunan berkelanjutan.
“PRAKARSA dalam melakukan kerja-kerja kami fokus pada problem solving, white paper yang kami susun berbasis bukti, pengetahuan dan praktik-praktik yang sudah dijalankan oleh negara-negara lainnya. Sehingga harapannya rekomendasi yang kami sampaikan bisa menjadi inspirasi dan bahan penguatan kebijakan publik khususnya di isu sosial, fiskal dan pembangunan berkelanjutan.” kata Maftuch
Orientasi kebijakan pada isu sosial ke depan harus diarahkan untuk melindungi kelompok miskin-rentan dan memperkuat kelas menengah. Namun, tentu saja pemerintah harus tetap fokus pada pengurangan kemiskinan dan masalah ketimpangan.
Pada isu kebijakan ekonomi dan fiskal, The PRAKARSA secara khusus menyoroti kebijakan perpajakan. The PRAKARSA mendukung reformasi kelembagaan dan administrasi perpajakan melalui pembentukan Badan Penerimaan Negara. Ide ini merupakan usulan PRAKARSA yang telah disuarakan sejak tahun 2015.
Pada isu kebijakan pembangunan berkelanjutan, The PRAKARSA menekankan pentingnya akselerasi transisi energi yang berkeadilan. Untuk mendukung transisi energi baru terbarukan diperlukan sinkronisasi peraturan perundang-undangan dan koordinasi yang kuat antar kementerian dan lembaga.
Rekomendasi yang disampaikan oleh The PRAKARSA dalam white paper dua dekade The PRAKARSA diharapkan dapat mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045, mempercepat pencapaian poin-poin SDGs yang berakhir pada tahun 2030, serta memperkuat aksesi Indonesia sebagai anggota OECD.