Masyarakat Sulit Gapai Hidup Nyaman di Masa Pensiun

Foto: Yoshua Giri/Unsplash.com

Theconversation.com – Siapa sangka, Indonesia ternyata jadi urutan ke-9 dunia sebagai destinasi impian untuk menghabiskan waktu tua. Dalam laporan itu, Nusantara memikat para pensiunan dari seluruh dunia untuk jadi tempat peristirahatan terakhir lantaran murahnya harga-harga, keindahan alam, dan budayanya.

Tren tersebut sebenarnya sudah terasa sejak tahun 2015 silam. Kala itu, salah satu destinasi pariwisata dunia Bali diserbu oleh lansia asing untuk menetap. Pemerintah Indonesia pun menyambut minat ini dengan mengeluarkan kebijakan visa khusus bernama second home.

Sayangnya, impian tersebut tak bisa dirasakan oleh warga lokal itu sendiri. Sekitar 30 juta jiwa lansia eksisting dan para calon pensiunan terancam tidak bisa menikmati hari tuanya hingga akhir hayat karena minimnya sistem jaring pengaman sosial untuk hari tua.

Belum lama ini redaksi The Conversation Indonesia bersama Badan Riset Inovasi Indonesia, dan The Prakarsa mengadakan sebuah diskusi publik bertajuk “Pensiun Aman dan Nyaman? Perjuangan Seumur Hidup Karyawan” secara daring. Diskusi tersebut turut dihadiri oleh Kementerian Keuangan, Dewan Jaminan Sosial Nasional, Indonesia Financial Group, serta para pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

Dari diskusi tersebut kami menemukan beberapa kondisi terkini mengenai jaminan pensiun nasional. Temuan-temuan tersebut kami harap bisa dijadikan rujukan bagi pemerintahan baru kabinet Prabowo-Gibran dalam menciptakan kebijakan agar masyarakat Indonesia bisa menikmati hari tuanya dengan damai dan tentram.

Baca artikel selengkapnya di sini: Theconversation.com

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.