Pada hari Selasa, 17 September 2019 Perkumpulan PRAKARSA merayakan ulang tahun yang ke 15 tahun. Acara ini dirayakan melalui seminar nasional dengan thema 15 Years of Welfare Initiative: Advancing Sustainable Missions dengan dihadiri oleh lebih dari 120 lebih peserta yang terdiri dari masyarakat sipil, lembaga penelitian, akademisi dan pemerintah. Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC dan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan oleh sambutan dari Direktur Eksekutif PRAKARSA. Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif PRAKARSA menyampaikan bahwa tujuan PRAKARSA menyelenggarakan seminar ini karena ingin merayakan pencapaian pembangunan di Indonesia, sebagai wahana untuk merefleksikan berbagai masalah, tantangan dan hambatan dalam mencapai tujuan pembangunan serta dari acara ini diharapkan muncul berbagai rekomendasi yang diharapkan bisa disampaikan kepada pemangku kebijakan serta bahan kajian bagi masyarakat sipil dan lembaga penelitian selama lima tahun mendatang. Selanjutnya, Ketua Badan Pendiri PRAKARSA, Sugeng Bahagijo dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada 2030 nanti, sehingga penting untuk menciptakan ekosistem pengetahuan yang baik. Prakarsa sudah berupaya menjadi lingkungan yang mencerdaskan dan mencoba menjadi modal ilmiah untuk menciptakan knowledge generation. Dalam acara ini, PRAKARSA juga memberikan apresiasi kepada beberapa tokoh dan lembaga yang selama ini memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide bagi pembangunan Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada almarhum bapak Bagus Giripurwo sebagai salah satu tokoh aktivis daerah dan akademisi, almarhum juga merupakan salah satu pendiri PRAKARSA. Penghargaan kedua diberikan kepada ibu Zumrotin yang telah mewarnai dan meberi inspirasi bagi gerakan masyarakat sipil di Indonesia khususnya pada isu perlindungan konsumen dan perempuan. Penghargaan kategori individu yang terakhir diberikan kepada Prof Hasbullah Thabrany atas sumbangsih pemikirannya bagi bidang kesehatan masyarakat. Selain diberikan kepada individu, PRAKARSA juga meberikan apresiasi kepada DDTC atas knowledge sharing di isu perpajakan yang selama ini dilakukan.
Acara dilanjutkan dengan keynote speech yang disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri dengan poin-poin (1)kondisi ketenagakerjaan di Indonesia masih didominasi oleh laki-laki, (2)angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan SD dan angkatan kerja terbesar yang menganggur berasal dari SMA Kejuruan dan (3) tantangan dalam ketenagakerjaan antara lain skill, pekerjaan dan perlindungan tenaga kerja. Acara di sesi pertama ditutup dengan talksow “Indonesia menuju negara maju” dengan panelis dari berbagai isu baik nasional dan daerah. Prof. Hasbullah Thabrani menyampaikan bagaimana akselerasi perlindungan sosial untuk kesejahteraan masyarakat, dari pemerintah pusat juga diwakili oleh Robert Leonard Marbun selaku staf ahli bidang penerimaan negara Kementerian keuangan yang menyampaikan sistem perpajakan yang adil untuk pembiayaan Indonesia maju. Bappenas juga duduk sebagai panelis yang diwakili oleh Amalia Adininggar Widyasanti dengan materi mendorong peran swasta dalam pembiayaan pembangunan berkelanjutan melalui skema blended financing. Sementara untuk cerita dari daerah juga diwakili oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Ariwibowo yang memaparkan Pembangunan Indonesia melalui kekuatan Jawa Tengah. Selanjutnya, setelah selesai ishoma sesi dilanjutkan dengan paralel dengan tiga fokus isu Prakarsa yaitu kebijakan fiskal, kebijakan sosial dan pembangunan berkelanjutan dengan narasumber yang berasal dari pemerintah, akademisi, masyarakat sipil dan private sector.