PRAKARSA Serukan Penguatan Peran Masyarakat Sipil dalam Keuangan Berkelanjutan pada Resepsi International Civil Society Week (ICSW) 2025

Program Manager The PRAKARSA, Jati Pramono, pada International Civil Society Week (ICSW) 2025, di Thailand.

Bangkok, The PRAKARSA – The PRAKARSA, sebagai bagian dari Fair Finance Asia Network, menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Swedia di Bangkok, pada Selasa (4/11/2025).  Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda International Civil Society Week (ICSW) 2025 yang mengangkattema “Celebrating citizen action: reimagining democracy, rights, and inclusion for today’s world”. Ini mempertemukan organisasi masyarakat sipil, lembaga donor, mitra pembangunan dan jaringan internasional untuk memperkuat kolaborasi lintas isu dan wilayah.

Dalam sambutannya, Duta Besar Swedia untuk Thailand, Anna Hammargren, menegaskan komitmen Swedia terhadap demokrasi, hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan kebebasan sipil. Resepsi ini juga menghadirkan refleksi dari aktivis muda feminis Thailand, Nitchakarn Rakwongrit, yang menekankan pentingnya partisipasi lintas generasi dan solidaritas antar gerakan.

Duta Besar Swedia untuk Thailand, Anna Hammargren (sumber: Facebook Embassy of Sweden in Bangkok)
Duta Besar Swedia untuk Thailand, Anna Hammargren berbincang dengan Program Manager The PRAKARSA, Jati Pramono (sumber: Facebook Embassy of Sweden in Bangkok)

Dalam kesempatan ini, Program Manager The PRAKARSA, Jati Pramono, menyampaikan refleksi tentang peran masyarakat sipil dalam membangun sistem keuangan yang berkeadilan dan berkelanjutan. “Kami melihat tiga langkah penting untuk memperkuat agenda pembangunan keuangan berkelanjutan: memperkuat jejaring antar-CSO dan think tank, memperluas kolaborasi data untuk transparansi, serta menciptakan platform dialog bersama pemerintah, regulator, dan investor agar keputusan keuangan tetap adil dan inklusif,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kekuatan masyarakat sipil terletak pada kolaborasi dan kepercayaan bersama. “Kami percaya pengaruh nyata masyarakat sipil dibangun melalui alat, data, dan kemitraan yang dibangun bersama, hal-hal yang tak bisa dicapai sendirian,” tutupnya.

Refleksi ini sejalan dengan semangat Fair Finance Asia yang mendorong akuntabilitas sektor keuangan dan integrasi prinsip hak asasi manusia, kesetaraan gender, serta tanggung jawab lingkungan dalam kebijakan investasi dan pembiayaan. Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dari tim Development Cooperation Kedutaan Besar Swedia yang menegaskan keberlanjutan dukungan bagi masyarakat sipil melalui strategi tematik demokrasi, kesetaraan gender, dan pertumbuhan berkelanjutan.

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.