PRAKARSA Soroti Isu Keadilan Fiskal dalam Fair for All Asia Final Learning Event di Bangkok

Bangkok, The PRAKARSA – The PRAKARSA menghadiri kegiatan Fair for All (F4A) Asia Final Project Exchange Learning Event yang diselenggarakan oleh Oxfam in Asia di Bangkok, pada 3–5 November 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian penutupan lima tahun tahun program F4A Asia dan menjadi wadah refleksi serta berbagi pengalaman dan pembelajaran antar seluruh mitra di kawasan Asia.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut mempertemukan perwakilan mitra F4A dari Indonesia, Vietnam, Myanmar, Nepal, dan Thailand. Peserta meninjau capaian, tantangan, dan pembelajaran dari perjalanan lima tahun advokasi menuju sistem ekonomi yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Diskusi berfokus pada empat pathway utama: Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Bisnis dan HAM, Keadilan Fiskal dan Perdagangan, serta Penguatan Ruang Sipil. Setiap sesi menggarisbawahi urgensi kolaborasi lintas negara, peningkatan kapasitas, integrasi lensa gender, serta penguatan ketahanan jaringan Masyarakat sipil di tengah penyempitan ruang kebebasan sipil di berbagai negara.

Dalam sesi pathway 4 – Fiscal and Trade Justice di Fair for All Asia Final Learning Event, Peneliti the PRAKARSA, Bintang Aulia Lutfi, berbagi refleksi atas perjalanan advokasi keadilan fiskal di Indonesia. PRAKARSA menyoroti rasio pajak terhadap PDB Indonesia stagnan di kisaran 10–11%, mencerminkan kondisi ruang fiskal yang terbatas dalam membiayai program-program pembangunan. Di sisi lain, ketimpangan juga terlihat dalam struktur perpajakan nasional yang lebih menekan kelompok berpendapatan rendah-menengah, sementara potensi pajak atas kekayaan dan korporasi besar belum digarap secara optimal.

Pada kesempatan yang sama, Economic Officer the PRAKARSA, Ema Kurnia Aminnisa menegaskan pentingnya pendekatan evidence-based dalam membangun diskusi kebijakan dengan pemerintah untuk mendorong perubahan bertahap tetapi berakar kuat pada data dan bukti. Penguatan jejaring baik di level nasional, regional maupun global seperti Forum Pajak Berkelanjutan Indonesia (FPBI), Coalition of Asia Pacific Tax Analysis and Initiative Network (CAPTAIN) serta forum internasional seperti C20-G20, dan BRICS Civil Council menegaskan posisi isu fiskal kini semakin diakui sebagai bagian dari keadilan sosial dan iklim global.

Refleksi juga menggarisbawahi advokasi fiskal berkeadilan adalah sebuah perjalanan panjang, bukan kampanye sesaat. Tantangan bukan hanya datang dari aspek teknis, tetapi juga politik dan struktural yang mengambil peran besar. Dalam hal ini, dukungan terhadap inisiatif global seperti UN Tax Convention menjadi krusial sebagai upaya memastikan tata kelola perpajakan internasional yang lebih adil dan inklusif bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Melalui forum ini, the PRAKARSA kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan agenda keadilan fiskal dengan memperkuat riset, memperluas kerja sama regional dan global untuk mendorong reformasi sistem perpajakan yang lebih progresif, adil, dan berpihak pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.