Civil 20 (C20) Summit Italy 2021 telah resmi ditutup pada tanggal 7 Oktober 2021 pukul 16:00 waktu Italia. C20 sebagai engagement group resmi dari G-20 telah menuntaskan serangkaian agenda dan menghasilkan policy pack serta komunike yang akan di bawa kepada Presidency G20 Italy 2021. C20 merupakan salah satu wadah Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di seluruh dunia untuk memberikan ide, gagasan dan dialog politik-kebijakan dengan negara anggota G20 (Group of 20).
Dalam penutupan C20 Summit Italy 2021 Direktur Eksekutif The PRAKARSA, Ah Maftuchan ditunjuk sebagai perwakilan C20 Indonesia untuk memberikan sambutan penutupan. “Apresiasi setinggi-tingginya atas kepemimpinan C20 Italy 2021 sehingga menghasilkan rekomendasi kebijakan yang sangat relevan bagi negara-negara G20 dan non-G20. C20 Italia 2021 berhasil menjaga tradisi pelibatan Organisasi Masyarakat Sipil di seluruh dunia dalam rangkaian perumusan rekomendasi kebijakan”, ujar Ah Maftuchan.
Krisis pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor kehidupan, mulai dari kesehatan sampai ekonomi. Pandemi Covid-19 juga telah meningkatkan ketimpangan sosial-ekonomi baik di tingkat domestik maupun antarnegara. C20 Italy 2021 meminta pemimpin G20 untuk proaktif dalam mendorong inisiatif multilateral tentang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Pemulihan pandemi, menjamin akses vaksin untuk semua warga, mendukung TRIPs Waiver untuk vaksin dan layanan kesehatan berbasis Universal Health Coverage (UHC).
Dalam sambutannya, Maftuchan menegaskan bahwa “kita perlu memperkuat sistem kesehatan global dan nasional. Sistem kesehatan yang efektif yang harus berbasis pemenuhan hak asasi manusia, berpusat pada masyarakat, setara antarnegara dan dirancang dengan lensa kesetaraan gender, this is the world against Covid-19 and together we will win!”, tegas Maftuchan, salah satu Co-Chair C20 Indonesia.
C20 Italy 2021 juga meminta pemimpin G20 untuk mengatasi krisis iklim. Pemimpin G20 harus sungguh-sungguh mengurangi dampak pemanasan global melalui pengurangan konsumsi bahan bakar fosil, penetapan pajak karbon dan menghapus batu bara secara bertahap pada tahun 2030. Pemimpin G20 harus memberikan alokasi dana yang memadai untuk atasi krisis iklim dan mendorong lembaga keuangan domestik-global untuk meningkatkan investasi ramah lingkungan. Komitmen penurunan pemanasan global 1,5°C harus dipenuhi.
C20 Italy 2021 menegaskan bahwa G20 harus memberi contoh untuk pemenuhan hak-hak dasar warga, menjamin kebebasan bersuara dan kesetaraan gender. Revolusi digital harus diarahkan untuk menciptakan akses yang setara dalam ekonomi, pendidikan dan informasi. Jaminan terhadap partisipasi OMS dalam perumusan kebijakan publik dan kegiatan bernegara sangat penting untuk memastikan “leave no one behind”.
Pada 2022 Indonesia akan menjadi tuan rumah G20. G20 akan menjadi gelaran bersejarah dan momentum penting bagi Indonesia karena kesepakatan yang lahir akan menjadi rujukan dunia. Dalam kesempatan ini Ah Maftuchan menyoroti pentingnya pemulihan pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi negara berkembang, perubahan iklim, demokrasi dan anti-korupsi. “C20 Indonesia berkomitmen menjaga keberlanjutan rekomendasi C20 Italy 2021 untuk dapat diperkuat pada C20 Indonesia 2022. C20 Indonesia akan menekankan pada kerja sama antarnegara untuk pemberantasan korupsi transnasional, penurunan illicit financial flows dan money laundering. Selain itu, C20 Indonesia akan mendorong keadilan pajak dan optimalisasi pajak sektor digital. Lalu, C20 Indonesia juga akan terus mendesak akses vaksin bagi semua, pembangunan rendah karbon dan penguatan kebijakan perlindungan sosial bagi semua warga”, tutup Maftuchan
C20 Indonesia siap menerima “tongkat estafet” dari C20 Italy untuk memimpin C20 pada Presidency G20 Indonesia 2022. C20 Indonesia mengundang OMS sedunia untuk bersama mendorong “recover together, recover stronger”. ***
Klik disini untuk menonton videonya.