Harmonisasi Pembangunan Sosial Ekonomi Dapat Mempercepat Penurunan Kemiskinan dan Ketimpangan

Kiri ke kanan: (baris depan) Victoria Fanggidae – The PRAKARSA, Yenny Wahid – Wahid Foundation, Alissa Wahid – Jaringan Gusdurian,
 (baris belakang) Sahat Sinurat – GAMKI, Ajay Banga – Presiden World Bank, La Ode Syarief – Kemitraan, Satu Kahkonen – Kepala Perwakilan Bank Dunia

Jakarta, The PRAKARSA – Beberapa pimpinan organisasi masyarakat sipil (OMS) Indonesia memenuhi undangan bertemu Presiden Bank Dunia, Ajay Banga untuk berbagi keahlian dan berbagi pengalaman berpartisipasi dalam pembangunan sesuai fokus organisasi masing-masing. Pertemuan dilangsungkan di kantor Bank Dunia Indonesia di Jakarta pada Rabu (6/9).

Didampingi Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kähkönen, pertemuan dengan pimpinan OMS ini merupakan salah satu rangkaian agenda Ajay Banga di Indonesia selain hadir dalam KTT ASEAN di Jakarta.

Victoria Fanggidae, Deputi Direktur The PRAKARSA, hadir mewakili Ah Maftuchan, Direktur Eksekutif PRAKARSA yang sedang menghadiri rapat pengurus Global Alliance for Tax Justice di Santiago, Chile, pada saat yang sama.

Saat diskusi, Victoria menyampaikan beberapa isu pembangunan yang relevan dari temuan riset PRAKARSA.

“Walaupun program jaminan sosial dan bantuan sosial dari pemerintah pusat terbukti sangat berguna bagi warga dan dapat menjadi jalan penurunan ketimpangan dan kemiskinan, kami melihat adanya kesenjangan antar daerah karena perbedaan kemampuan daerah dalam mengakselerasi program-program tersebut dengan kebijakan dan anggaran daerah”, papar Victoria.

“Ketimpangan antar daerah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kesenjangan fiskal dan praktik desentralisasi fiskal yang kurang efektif. Desentralisasi dan tata kelola perlu dikaji lagi efektifitasnya setelah lebih dari dua dekade diimplementasikan”, lanjutnya. Selain itu, isu penting lainnya adalah  harmonisasi pembangunan sosial dan ekonomi antar aktor pembangunan baik di pusat maupun daerah.

Victoria berharap Bank Dunia dapat memainkan peranannya sebagai pusat pembelajaran pembangunan, mengumpulkan, mengkaji dan membagi pembelajaran dari daerah-daerah atau negara-negara yang telah menjalankan kebijakan, penganggaran dan program sosial ekonomi yang baik sehingga dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah mapun negara lain.

Satu Kähkönen menambahkan bahwa Bank Dunia di Indonesia berkoordinasi secara intens dengan pemerintah Indonesia dalam memberikan bantuan teknis untuk peningkatan kapasitas pengelolaan anggaran sehingga anggaran daerah digunakan secara efektif dan membuahkan hasil yang diharapkan, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Merespon pertanyaan dari perwakilan OMS mengenai keterlibatan Bank Dunia dalam bekerja dengan pemerintah di berbagai daerah, Ajay Banga menambahkan bahwa Bank Dunia memiliki prioritas strategis di tiap negara sehingga mungkin tidak dapat bekerja di tiap daerah dan untuk semua isu, namun berusaha mengoptimalkan kerjasama yang sudah ada untuk tujuan menegakkan demokrasi, kesetaraan gender dan peningkatan kesejahteraan. Pimpinan OMS yang turut diundang dan hadir adalah Alissa Wahid dari Jaringan Gusdurian, Yenny Wahid dari Wahid Foundation, Sahat Sinurat dari DPP GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) dan La Ode Syarief dari Kemitraan Indonesia.

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.