Peneliti Greenpeace dan Perkumpulan PRAKARSA membahas komitmen Indonesia dalam mengatasi krisis iklim. Perlu penutupan PLTU batu bara dan transisi ke energi baru dan terbarukan dengan bantuan pendanaan lembaga keuangan internasional.
Pakta Glasgow sebagai hasil Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) pada November lalu memiliki dua kontradiksi. Di satu sisi, ada kabar baik berupa penegasan kembali komitmen negara-negara untuk menjaga kenaikan suhu tidak melampaui 1,5 derajat Celsius dan mengurangi penggunaan energi kotor batu bara. … (Baca selengkapnya)
Ditulis oleh:
Cut Nurul Aidha (Research and Knowledge Manager The PRAKARSA)
Tata Mustasya (Koordinator Kampanye Iklan dan Energi Greenpeace Asia Tenggara)
Sumber: Koran TEMPO edisi OPINI (22 Desember 2021)