Pada tanggal 01 April 2019, Perkumpulan Prakarsa diundang oleh Menteri Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk diskusi di rumah dinasnya.
Menteri Susi ingin mendiskusikan hasil penelitian Prakarsa tentang Aliran Keuangan Gelap 6 Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia yang pekan lalu kami luncurkan dan bertebaran di media massa. Menteri Susi membaca dan tertarik mendalaminya.
Menteri Susi mengapresiasi studi yang dilakukan oleh Prakarsa dan menilai kajian-kajian berbasis data merupakan hal yang sangat penting sebagai input bagi pemerintah agar kebijakan yang dijalankan berbasis data. “Kita ini belum menghargai data”, tegas Menteri Susi.
Dalam diskusi yang santai ini, lebih lanjut Menteri Susi menyarankan agar Prakarsa lebih intensif mendiseminasikan hasil-hasil penelitiannya agar mendapatkan atensi yang lebih luas dan dapat mempengaruhi kebijakan.
Dalam pertemuan tersebut, Ibu Susi juga meminta Prakarsa untuk membantu KKP dalam mengkaji aliran keuangan gelap yang berasal dari komoditas ikan dan mutiara. Menteri Susi menilai, potensi aliran gelap pada dua komoditas ini sangat tinggi, seperti halnya pada 6 komoditas yang menjadi kajian Prakarsa.
Direktur Eksekutif Prakarsa, Ah Maftuchan, menyampaikan komitmennya dalam mendukung penguatan evidence-based policy di Indonesia. Maftuchan juga menegaskan pentingnya kolaborasi antarpihak dalam menanggulangi aliran gelap komoditas kelautan-perikanan Indonesia. Sehingga potensi penerimaan negara dari sektor kelautan-perikanan tidak menguap.
Prakarsa menghargai undangan Menteri Susi dan menilai respon serta perhatian yang diberikan oleh Menteri Susi merupakan terobosan yang penting karena pemerintah membuka diri untuk bekerjasama secara langsung dengan think-tank dan organisasi masyarakat sipil dalam mengkaji kebijakan yang lebih inovatif.