PRAKARSA turut Berpartisipasi dalam KONEKSI, Sebuah Program Kerjasama Australia-Indonesia untuk Sektor Penelitian

Kupang, The PRAKARSA – The PRAKARSA yang diwakili oleh Deputi Direktur, Victoria Fanggidae, turut berpartisipasi dalam kegiatan Festival Forum Kawasan Timur Indonesia (FFKTI). Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dua tahunan dari Pemerintah Australia yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melalui program knowledge partnership platform Australia-Indonesia (KONEKSI). Bertempat di Kupang, NTT, pada Rabu-Kamis (26-27/7). 

Festival ini bertujuan untuk untuk merayakan keberhasilan praktik-praktik pembangunan yang inovatif khususnya di kawasan Indonesia timur dengan menghadirkan para pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah daerah, masyarakat sipil, akademisi dan peneliti, sektor swasta dan komunitas pembangunan internasional.  

KONEKSI sebagai program unggulan Pemerintah Australia yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia di sektor penelitian dan inovasi untuk memajukan kepentingan bersama kedua negara dan mendukung Indonesia meningkatkan penggunaan solusi berbasis pengetahuan untuk kebijakan dan strategi yang inklusif dan berkelanjutan. Festival ini juga memiliki tujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam kemitraan pengetahuan, serta mempromosikan pengetahuan lokal sebagai sumber pengetahuan yang penting. 

Festival ini dibuka dengan diskusi yang membahas permaslaahan terkait ketidaksetaraan dalam riset, kolaborasi dan peran local knowledge yang perlu ditingkatkan dalam kerjasama riset, baik antara pusat – daerah, Indonesia Barat – Timur maupun dengan internasional. Pembahasan banyak mengenai riset akademik dan kerjasama antar institusi atau kampus dan bagaimana kebijakan pemerintah yang telah mulai ‘merapihkan’ database dan banyak aspek terkait kerjasama riset. 

Kemudain berlanjut pada sesi diskusi yang membahas isu terkait kolaborasi dalam merencanakan dan melakukan riset. Victoria yang saat itu bertindak sebagai fasilitator sesi tersebut juga mengangkat isu terkait peran NGO dalam riset, baik riset aksi maupun riset kebijakan, terutama dalam melakukan engagement, “karena isu ini masih belum banyak dibahas,” katanya. 

Lebih lanjut, festival ini juga di isi dengan sesi paparan berbagai best practices pembangunan, antara pemerintah, individual dan kelompok masyarakat. Menurut Victoria, sesi ini memberikan banyak ide inovasi pembangunan yang dapat dikembangkan oleh para peserta yang hadir. “Misalnya beberapa inovasi dalam penerimaan pajak daerah secara digital, ini menarik karena dapat dijadikan topik riset yang ‘membumi’ oleh berbagai lembaga yang hadir termasuk PRAKARSA,” tutur Victoria. 

Pada sesi terakhir, satu persatu perwakilan lemabaga berkesempatan menjelaskan mengenai proposal riset yang diajukan dan bagaimana hal tersebut terkoneksi dengan isu-isu besar lainnya terkait inclusive development

Di kesempatan ini, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Stephen Scott menjelaskan mengenai strategi development aid Australia di Pasifik dan khususnya di Indonesia, dimana dana bantuan untuk Indonesia berkurang hampir 2/3 dan sebaliknya dana bantuan untuk PNG meningkat lebih dari dua kali, sesuai level of development Indonesia yang dipandang sudah lebih maju. 

Sementara itu, Victoria mewakili PRAKARSA sebagai bagian dari anggota konsorsium penelitian RDI-CDU yang mendapatkan dana riset KONEKSI pada kesempatan ini menjelaskan tentang ide riset konsorsium dan juga memperkenalkan “isu social security atau social insurance dan transisi risk yang untuk mengelolanya ada kecenderungan menggunakan pendekatan insurance atau self-financing,” jelasnya.

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.