The PRAKARSA Paparkan Kajian JKN di Forum International Sociological Association di Maroko

Opening ceremony, 6 July 2025 di Theatre National Mohammed V

Rabat, Maroko, The PRAKARSA– Antara 6-11 Juli 2025, Victoria Fanggidae, Deputi Direktur The PRAKARSA, berpartisipasi dalam 5th ISA (International Sociological Association) Forum di Université Mohammed V de Rabat, Maroko. Forum ini mengusung tema “Knowing Justice in the Anthropocene”, yang menyoroti pentingnya keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat di era di mana aktivitas manusia menjadi pengaruh dominan terhadap iklim dan lingkungan di tingkat global.

ISA merupakan organisasi nirlaba di bawah UNESCO yang berfokus pada tujuan ilmiah di bidang sosiologi dan ilmu sosial, serta memiliki status konsultatif khusus dengan Economic and Social Council Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum yang digelar setiap empat tahun ini dihadiri lebih dari 4.000 peserta dari 100 negara.

Sub-panel Politik Kesejahteraan di Negara-negara Kesejahteraan Asia Timur RC-19, Jumat, 11 Juli 2025
Presentasi Dr Victoria Fanggidae, Jumat, 11 Juli 2025.
Anggota RC-19 (Research Committee-19 on Poverty, Social Welfare and Social Policy) ISA

Dalam kesempatan tersebut, Fanggidae mempresentasikan penelitiannya tentang asuransi kesehatan sosial Indonesia berjudul “To centralise and decentralise the Indonesian social (health) insurance: dispensing the burden of poverty, informality and work casualisation”. Presentasi ini disampaikan dalam sesi RC-19 (Research Committee-19 on Poverty, Social Welfare and Social Policy), sub-panel Welfare Politics in the East Asian Welfare States, pada Jumat (11/7/2025).

Penelitiannya mengeksplorasi konsep policy layering untuk menganalisis evolusi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia, khususnya dalam pembagian tanggung jawab keuangan antara pemerintah pusat dan daerah sejak diluncurkan pada 2014.

“Di tengah meningkatnya kekhawatiran dan risiko dampak perubahan iklim, kebijakan sosial dan lingkungan harus disinkronkan dan diperdamaikan. Istilah ‘eco-social policies’ semakin relevan dalam konteks Antroposen,” ujar Fanggidae.

Ia juga menekankan pentingnya pemahaman dan kerja sama antara ilmuwan sosial dari negara-negara Utara-Selatan dan Selatan-Selatan untuk saling belajar dan menciptakan solusi atas tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan global.

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.