Lembaga kajian kebijakan fiskal, sosial dan pembangunan berkelanjutan, Prakarsa merilis Indeks Kemiskinan Multidimensi (IKM). Hasilnya, tiga daerah masih menjadi pekerjaan rumah bagi siapapun pemenang Pemilu pekan depan.
Direktur Eksekutif Prakarsa Ah Maftuchan mengatakan hasil IKM sebetulnya menunjukan angka positif dalam menekan kemiskinan. Namun, tiga daerah yakni Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur masih menunjukan IKM yang relatif tinggi.
“Intervensi pemerintah dalam berbagai program dan kebijakan terkait penurunan angka kemiskinan terbukti cukup berhasil. Meskipun di Papua, NTT dan Papua Barat IKM masih cukup tinggi,” katanya dalam rilis kajian IKM Prakarsa, Kamis (11/4/2019).
Adapun IKM ketiga daerah tersebut pada 2018 antara lain Papua dengan IKM tertinggi sebesar 60,56%. Kemudian NTT sebesar 35,64% dan Papua Barat sebesar 32,66%.
Sedangkan tiga daerah dengan IKM terendah ialah DKI Jakarta sebesar 2,17%. Kemudian diikuti DIY Yogyakarta sebesar 2,22% dan Jawa Tengah dengan IKM sebesar 3,74%.
Pada kesempatan yang sama, peniliti Prakarsa Rahmanda M. Thaariq mengatakan metode penghitungan IKM menggunakan basis data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2015-2018. Metode tersebut menghitung deprivasi pada dimensi kesehatan, pendidikan dan standar hidup.
“Tren jumlah penduduk miskin multidimensi alami penurunan signifikan. Pada tahun 2015 tercatat penduduk miskin multidimensi sebanyak 34 juta orang. Kemudian turun jadi 30 juta di 2016, 24 juta di 2017 dan 21,5 juta orang di 2018,” paparnya.(Bsi)
Source: DDTC News