Bogor, The PRAKARSA – Konsep pembangunan Indonesia telah lama mengedepankan pertumbuhan ekonomi tanpa mempertimbangkan dampak ekologis. Pemulihan ekonomi pasca-COVID dapat menjadi momen yang sangat penting, terutama bila didukung oleh kebijakan dan implementasi pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi interdisipliner dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perbankan, akademisi, dan masyarakat sipil. Dalam rangka mendorong hal tersebut, PRAKARSA sebagai Koordinator Koalisi ResponsiBank Indonesia bekerja sama dengan Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University menyelenggarakan Public Lecture on Sustainable Finance bertajuk “Kolaborasi Antardisiplin untuk Reformasi Ekonomi dan Ekologi Menuju Transisi yang Berkeadilan”. Bertempat di IPB International Covention Center, Bogor, pada Selasa (12/12).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada publik, termasuk mahasiswa mengenai konsep sustainable finance, peningkatan kesadaran terkait pentingnya reformasi ekonomi dan ekologi untuk transisi yang berkeadilan, serta mendiskusikan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar multi pihak untuk keberlanjutan.
Kepala CTSS, Guru Besar IPB Damayanti Buchori, menyampaikan sustainable finance merupakan bagian penting dari konsep sustainability. “Ini sesuatu yang selama ini belum banyak disentuh, sehingga itulah sebabnya kenapa hari ini kami mengadakan kegiatan ini dengan tujuan utama lebih banyak belajar tentang sustainable finance dan hubungannya dengan sustainable development,” jelasnya.
Direktur Eksekutif PRAKARSA, Ah Maftuchan, menjelaskan kegiatan kali ini diselenggarakan untuk memperkuat kerja kolaborasi dalam mendorong transisi yang berkeadilan di Indonesia. “Kami di dalam kerjanya selalu mengedepankan kolaborasi, pendekatan multipihak dan multidimensi, hal ini perlu terus kita selalu tingkatkan di dalam mendorong sustainable finance, bagaimana kita mendorong sektor jasa keuangan agar lebih dan lebih berkontribusi di dalam aspek penjagaan kondisi lingkungan hidup yang kita miliki saat ini,” terang Maftuchan.
Sementara itu Guru Besar sekaligus Wakil Rektor IPB bidang Konektifitas Global, Kerjasama dan Alumni, Iskandar Zulkarnaen Siregar, menyambut baik kegiatan ini. “Hari ini saya kira bagus sekali kita belajar sustainable finance, ini aspek yang sangat penting saya kira untuk kita terus belajar terutama para mahasiswa dan dosen,” jelasnya.
Keynote Speaker pada kegiatan kali ini adalah Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae. Ia menegaskan perlunya peranan berbagai kelompok kepentingam secara kolektif untuk bersama-sama menurunkan emisi seperti yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. “Komitmen net zero Indonesia pada 2060 didukung oleh potensi energi terbarukan,” kata Dian.
Dian juga menambahkan bahwa Indonesia memiliki posisi yang sangat kuat untuk mendorong transformasi ekonomi yang berkelanjutan serta harus inklusif dan menjangkau seluruh lapisan Masyarakat. “Indonesia telah menerbitkan dokumen NDC (Nationally Determined Contribution) Indonesia sejak Paris Agreement, target penurunan emisi semakin meningkat dan sektor energi merupakan salah satu sektor yang akan berkontribusi secara signifikan pada target ini,” jelas Dian.
Selain itu Dian juga menjelaskan peran OJK selama ini dalam mendorong keuangan berkelanjutan di Indonesia. “Cukup lama OJK, sejak 2015 menerbitkan inisiatif termasuk roadmap keuangan berkelanjutan di Indonesia termasuk kewajiban menyampaikan laporan keberlanjutan dan rencana aksi, sperti inisitif greenbonds dan Indonesia merupakan first mover,” tuturnya.
Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama pembahasan difokuskan pada tema pembahasan tentang ‘Sinergi antara regulasi, pembiayaan, dan sektor strategis dalam mendorong pembangunan berkelanjutan’ dengan pembicara diantaranya Uli Agustina, Sustainable Finance Specialist OJK, Tria Mutiari Meilan, Praktisi Perbankan dan Sustainable Finance Expert, Dian Masyita, Guru Besar dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIII, Dwi Rahayu Ningrum, Sustainable Development Officer The PRAKARSA, dan dipandu oleh moderator Husin Alatas yang merupakan Guru Besar dan Sekretaris Eksekutif CTSS IPB.
Sesi kedua dilanjutkan dengan tema ‘Menakar dampak implementasi keuangan berkelanjutan dalam aspek ekologis’ yang dipandu oleh Victoria Fanggidae, Deputi Direktur The PRAKARSA. Para pembicara pada sesi ini diantaranya adalah Rilus A Kinseng, Guru Besar Ilmu Sosiologi Pedesaan IPB, Soeryo Adiwibowo, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB, Suria D. Tarigan, Guru Besar Ilmu Tanah IPB, dan Herni Ramdlaningrum, Manajer Program The PRAKARSA.