Pada tanggal 20 January 2020, Herni Ramdlaningrum, Program Manager Perkumpulan PRAKARSA menghadiri undangan seminar dengan topik “Sulawesi Barat Dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting” yang diselenggarakan oleh BAPPEDA Provinsi Sulawesi Barat. Selain PRAKARSA menyampaikan hasil beberapa riset terkait persoalan kemiskinan dan kesehatan, dalam seminar tersebut Kepala BAPPEDA Provinsi Sulawesi Barat, Dr Junda Maulana, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat Abdul Rahim, dan Ketua YASMIP, Rosniyati Azis juga turut hadir sebagai narasumber.
Seminar tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat sipil dan OPD-OPD tingkat kabupaten/kota dari seluruh Sulawesi Barat terutama BAPPEDA, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial dan lainnya. Peserta yang hadir menunjukan antusiasme yang sangat tinggi karena penanganan stunting merupakan prioritas pemerintah saat ini di Sulawesi Barat.
Dalam pemaparannya, Herni Ramdlaningrum menjelaskan hasil studi yang dilakukan oleh PRAKARSA terkait kemiskinan dan kesehatan. Dalam laporan Indeks Kemiskinan Multidimensi, PRAKARSA dengan berbasis data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) periode 2015-2018, menggunakan metode Alkire-Foster untuk menghitung deprivasi dalam dimensi kesehatan, pendidikan dan standar hidup. Dari hasil penghitungan, PRAKARSA menemukan bahwa Provinsi Sulawesi Barat masuk ke dalam kategori enam provinsi termiskin di seluruh Indonesia.
Sedangkan dalam Indeks Universal Healthcare Coveraga (UHC) 2019, Sulawesi Barat berada pada capaian indeks terendah yaitu pada angka 52, jauh dibawah rata-rata indeks nasional 60. Menurut Abdul Rahim, hasil riset PRAKARSA merupakan informasi penting untuk dijadikan masukan dalam pengembangan program pemerintah kedepan sehingga dapat secara efektif menanggulangi persoalan yang dihadapi khususnya dalam hal Kesehatan dan Kemiskinan.
Seminar tersebut diakhiri dengan disepakatinya kerjasama antara Pemerintah dan Organisasi Masyarakat Sipil untuk secara sinergis menanggulangi stunting dan kemiskinan di Sulawesi Barat melalui program yang lebih konkrit dan terukur.