Perubahan iklim telah menjadi perhatian global yang mendesak, mendorong berbagai negara untuk mengambil langkah konkret dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Indonesia, sebagai salah satu negara yang terdampak, juga turut memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam upaya ini. Sektor perbankan memainkan peran kunci dalam mendukung pencapaian target-target tersebut melalui pembiayaan berkelanjutan yang tidak hanya memperhatikan aspek finansial, tetapi juga dampak lingkungan, sosial dan tata kelolanya.
Dalam satu dekade terakhir, Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keuangan berkelanjutan. Hal ini terlihat dari serangkaian kebijakan strategis yang diterbitkan untuk mendorong praktik-praktik yang ramah lingkungan dan sosial. Salah satu langkah signifikan adalah penerbitan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia, yang menjadi pedoman penting bagi lembaga keuangan dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan ini tidak hanya mendukung pencapaian target pengurangan emisi karbon, tetapi juga mendorong investasi dalam sektor-sektor yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Laporan pemeringkatan bank yang ada di tangan Anda saat ini bertujuan untuk mengeksplorasi komitmen sektor perbankan Indonesia dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, termasuk adopsi standar Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola. Selain itu, kami juga membahas kemajuan yang telah dicapai dalam inklusi keuangan dan tantangan yang masih dihadapi, seperti kesetaraan gender dan hak pekerja. Dengan memahami dinamika ini, diharapkan dapat ditemukan strategi yang efektif untuk memperkuat peran sektor perbankan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
The PRAKARSA sebagai bagian dari Koalisi ResponsiBank Indonesia berharap laporan ini dapat memberikan wawasan yang mendalam dan mendorong diskusi mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan kontribusi sektor perbankan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mendukung inklusi keuangan yang lebih luas di Indonesia.
Baca selengkapnya di sini: