PB 08 – Pengemudi Ojek Daring dan Kerja Layak

Pengemudi Ojek Daring dan Kerja Layak

Di balik catatan impresif ojek daring dalam memberikan alternatif transportasi yang cepat dan terjangkau, belum banyak yang mengulik kelayakan kerja pengemudinya. Prakarsa menemukan bahwa pengemudi ojek daring belum menikmati kerja layak.

Sementara itu, Prakarsa menemukan fakta lain yang belum banyak diketahui publik, yakni pengemudi ojek daring belum menikmati kerja layak. Pengemudi ojek daring masih berstatus pekerja informal meskipun diposisikan sebagai mitra. Peningkatan pendapatan setelah menjadi pengemudi ojek daring pun tidak dibarengi dengan kemajuan hubungan kerja dan perlindungan atas ketenagakerjaan. Di sisi lain, nilai aset perusahaan penyedia aplikasi ojek daring naik tajam hingga puluhan trilun rupiah.

Merespon kondisi pengemudi ojek daring tersebut, maka perlu mendorong adanya regulasi yang mengatur ojek daring tidak hanya dari sisi transportasi semata, tetapi juga sisi perlindungan hak-hak pengemudi ojek daring. Prakarsa Policy Brief ini memaparkan pentingnya kerja layak bagi pengemudi ojek daring, menyoroti tantangan-tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi oleh pengemudi ojek daring dan memberikan rekomendasi kebijakan kerja layak bagi pengemudi ojek daring.

Pentingnya Kerja Layak

Kerja layak tidak sebatas penciptaan lapangan pekerjaan semata, tetapi juga penciptaan kualitas pekerjaan yang dapat diterima semua pihak. Kerja layak meliputi kesempatan bekerja secara produktif, menghasilkan pendapatan yang adil, memberikan keselamatan di tempat kerja, jaminan sosial untuk pekerja dan keluarganya, dan memberikan kebebasan untuk mengungkapkan keprihatinan mereka, untuk mengatur dan berpartisipasi dalan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka (ILO, 1999). Secara substansi, pilar-pilar kerja layak tersebut merupakan satu kesatuan dimensi kerja yang harus ditempatkan dalam satu framework.

Kerja layak penting untuk dicapai karena sebagian besar hidup manusia dihabiskan dalam lingkungan kerja dan setiap orang memiliki harapan untuk hidup lebih baik. Lanskap lingkungan kerja merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat kebahagiaan dan kesehatan baik dirinya sendiri maupun keluarganya. Bagaimanapun juga, tidak semua pekerjaan telah memenuhi standar kerja layak, terutama pekerjaan di sektor informal dengan ritme pendapatan yang tak menentu seperti di dunia ojek daring.

Kerja layak juga merupakan kunci dalam upaya untuk mengurangi kemiskinan dan sebagai cara untuk mencapai pembangunan yang inklusif, adil, dan berekelanjutan. Apabila orang-orang terhambat dalam mengakses kerja layak maka ketimpangan dan kemiskinan akan terus bertahan. Alhasil, kemajuan pembangunan akan berjalan lambat. 

Pengalaman menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup. Riset International Labor Organization (ILO) menyebutkan bahwa negara yang berinvestasi pada pekerjaan yang berkualitas tumbuh lebih cepat. Artinya, tingkat lapangan pekerjaan (kuantitas) tidak bisa dipisahkan dari kualitasnya dalam memperoleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Kami menggunakan cookie untuk memberikan Anda pengalaman terbaik.