Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Bali

Secara umum, persentase kemiskinan multidimensi di Provinsi Bali menunjukkan penurunan yang relatif signifikan selama tahun 2012-2022. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 34,34% pada tahun 2012 menjadi 6,46% pada tahun 2021. Wilayah kota menunjukan penurunan hingga sekitar tujuh kali lipat antara tahun 2012 hingga 2021.

Selama satu dekade, kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang terbesar pada tahun 2014 hingga 2015 yaitu penurunan sebesar 4,96 poin. Akan tetapi, penurunan kemiskinan multidimensi pada tingkat desa terjadi paling tinggi pada tahun 2016-2017 dengan penurunan hingga 6,67 poin. Penurunan angka kemiskinan terkecil terjadi pada tahun 2020 ke 2021 dengan hanya sebesar 0,64%. Sedangkan di wilayah perkotaan pada tahun 2020-2021 jumlah kemiskinan multidimensi malah mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,74%.

Indeks kemiskinan multidimensi yang mengalikan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi di Bali mengalami penurunan dari 0,17 pada tahun 2012 menjadi 0,03 pada tahun 2021, atau turun sebesar 0,14 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2014 hingga 2015 yaitu penurunan sebesar 0,03 poin, sedangkan penurunan terkecil terjadi di tahun 2020-2021 dengan penurunan nyaris nol atau tanpa penurunan sama sekali.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
40,63%

Kepadatan Penduduk
25,03%

Internet
31,82%

Rumah Layak
72,17%

Akta Kelahiran
33,50%

Lama Sekolah
36,29%

Sanitasi
27,03%

Partisipasi Sekolah
12,37%

Bahan Bakar Memasak
62,34%

Morbiditas
66,44%

Air Minum Layak
51,67%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik 17.4 Perbandingan angka kemiskinan multidimensi dan kemiskinan moneter Provinsi Bali 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Bali Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum, kemiskinan multidimensi tingkat kabupaten/kota di Bali paling banyak bersumber dari indikator morbiditas, rumah layak, dan bahan bakar memasak. Kota dengan indeks kemiskinan tertinggi adalah Kota Denpasar dengan nilai IKM sebesar 0,096. Sebesar 22,66% penduduk di Kota Denpasar mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan sebesar 42,53%. Sedangkan kabupaten/kota di Bali dengan kemiskinan terendah adalah Kabupaten Badung dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,002. Hanya 0,63% penduduk di Kabupaten Badung yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan sebesar 39,20%.