Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Kalimantan Barat

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2012-2021. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 68,81% pada tahun 2012 menjadi 26,03% pada tahun 2021. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah pedesaan dengan penurunan dari 81,79% (2012) menjadi 32,78% (2021). Selama satu dekade kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2014 hingga 2015 yaitu dari 59,77% menjadi 49,93%. Di tahun yang sama, wilayah perdesaan mengalami penurunan yang cukup tinggi dari 59,77% menjadi 49,93%.

Provinsi Kalbar konsisten mengalami penurunan pada angka kemiskinan multidimensi sejak 2012 hingga 2021, namun terdapat kenaikan yang terjadi pada tahun 2018- 2019 diwilayah perkotaan dari 17,29% menjadi 18,52%. Selain jumlah kemiskinan multidimensi yang menurun terdapat pula penurunan pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 52,81% pada tahun 2012 menjadi 43,77% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada desa yang mengalami penurunan dari 53,93% menjadi 44,06%. Hal ini menunjukkan tingkat intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang menunjukkan beban kemiskinan yang dialami oleh orang miskin di Kalbar menjadi jauh lebih ringan dan lebih sedikit dibandingkan satu dekade yang lalu.

Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi. IKM di Kalbar mengalami penurunan dari 0,36 pada tahun 2012 menjadi 0,11 pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,25 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2014 hingga 2015 yaitu penurunan sebesar 0,07 poin, sedangkan di tahun 2016-2017 terjadi stagnasi pada indeks kemiskinan multidimensi di Kalbar yakni 0,23 poin. Secara umum selama 10 tahun terakhir terjadi penurunan angka IKM di Provinsi Kalbar, namun bila dilihat dari desa dan kota maka terdapat kenaikan angka kemiskinan multidimensi yang terjadi. Di wilayah perkotaan angka kemiskinan multidimensi mengalami kenaikan pada tahun 2018-2019. Namun secara gradual penurunan terjadi untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
48,48%

Kepadatan Penduduk
24,44%

Internet
36,86%

Rumah Layak
91,63%

Akta Kelahiran
31,89%

Lama Sekolah
41,35%

Sanitasi
42,01%

Partisipasi Sekolah
19,76%

Bahan Bakar Memasak
19,74%

Morbiditas
45,37%

Air Minum Layak
85,12%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Kalimantan Barat 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Kalimantan Barat Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten/kota di Kalbar bersumber dari indikator rumah layak, air minum layak, dan nutrisi balita. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti morbiditas, [1] lama sekolah, [2] dan sanitasi [3]. Kabupaten/kota dengan indeks kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Sekadau dengan IKM sebesar 0,18. Sebesar 37,26% penduduk di Kabupaten Sekadau mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 48,09%. Kabupaten/kota di Kalbar dengan kemiskinan terendah adalah Kota Pontianak dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,040. Hanya 9,66% penduduk di Kota Pontianak yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 41,57%.