Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Papua Barat

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Papua Barat menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2012-2022. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 74,99% pada tahun 2012 menjadi 41,65% pada tahun 2021. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah perkotaan dengan penurunan sebesar 58,83% pada tahun 2012 menjadi 21,98% pada tahun2021. Selama satu dekade kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2018 hingga 2019 dari 52,72% menjadi 45,24%. Penurunan yang cukup besar ini terjadi pada tingkat desa sebesar 64,16% di tahun 2018 menjadi 54,81% di tahun 2019. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2019 sebesar 45,24% menjadi 43,96% tahun 2020.

Pada periode yang sama, penurunan terendah juga terjadi di wilayah perkotaan dari 32,07% menjadi 31,13%. Selain angka kemiskinan multidimensi yang menurun terdapat pula penurunan pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 53,09% pada tahun 2012 menjadi 46,46% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada desa yang mengalami penurunan dari 55,26% menjadi 46,91% pada periode waktu yang sama. Hal ini menunjukkan tingkat intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang artinya beban kemiskinan rumah tangga miskin multidimensi di Papua Barat menjadi lebih sedikit dibandingkan satu dekade yang lalu.

Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi di Papua Barat mengalami penurunan dari 0,40 pada tahun 2012 menjadi 0,19 pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,21 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2018-2019 yang turun 0,05 poin dari 0,26 menjadi 0,21. Sedangkan pada tahun 2016-2017 dan 2019-2020 terjadi stagnansi pada indeks kemiskinan multidimensi. Secara umum selama satu dekade ini terjadi penurunan IKM yang signifikan di Provinsi Papua Barat dan hal ini diikuti pula dengan penurunan secara gradual untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
50,80%

Kepadatan Penduduk
31,59%

Internet
42,32%

Rumah Layak
80,23%

Akta Kelahiran
54,04%

Lama Sekolah
21,27%

Sanitasi
39,60%

Partisipasi Sekolah
13,31%

Bahan Bakar Memasak
99,81%

Morbiditas
37,97%

Air Minum Layak
60,17%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Papua Barat 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Papua Barat Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten/kota di Papua Barat bersumber kepada indikator bahan bakar memasak, rumah layak, dan air minum layak. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti akta kelahiran, nutrisi balita dan internet. Kabupaten/kota dengan indeks kemiskinan tertinggi pada tahun 2021 adalah Kabupaten Sorong Selatan dengan IKM sebesar 0,429. Sebesar 79,38% penduduk Kabupaten Sorong Selatan masuk dalam kategori miskin multidimensi dengan tingkat keparahan 54,04%. Kabupaten/kota dengan kemiskinan terendah pada tahun 2021 adalah Kota Sorong dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,084. Sebesar 18,34% penduduk Kota Sorong masuk dalam kategori miskin multidimensi dengan tingkat keparahan 45,92%.