Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Jawa Tengah

Angka kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2012-2021. Angka kemiskinan multidimensi (AKM) turun dari 42,84% pada tahun 2012 menjadi 7,18% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada periode 2014-2015 dengan penurunan 6,75%. Sepanjang tahun 2014-2015, penurunan terjadi di tingkat perdesaan dengan penurunan hingga 7,7 poin. Sedangkan penuruan terkecil terjadi pada periode 2020-2021 dengan penurunan sebesar 1,62 poin. Sepanjang tahun 2020-2021, penurunan terkecil terjadi di tingkat perkotaan dengan penurunan hanya 1,1 poin.

Penurunan juga terjadi pada intensitas kemiskinan multidimensi. Pada tahun 2012, intensitas kemiskinan multidimensi sebesar 46,08% dan pada tahun 2021 turun menjadi 39,62%. Intensitas kemiskinan multidimensi yang menurun menunjukkan tingkat keparahan kemiskinan yang dialami warga miskin di Jawa Tengah relatif berkurang.

Pada tahun 2012, IKM Jawa Tengah berada pada 0,20 poin, kemudian turun di tahun 2021 menjadi 0,03 atau turun sebesar 0,17 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2014-2015 sebesar 0,03 poin. Sedangkan penurunan terkecil terjadi pada periode 2017-2018 dan 2020-2021 dengan penurunan masing-masing 0,01 poin.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
36,73%

Kepadatan Penduduk
12,58%

Internet
28,13%

Rumah Layak
80,03%

Akta Kelahiran
20,19%

Lama Sekolah
41,04%

Sanitasi
39,55%

Partisipasi Sekolah
20,91%

Bahan Bakar Memasak
48,21%

Morbiditas
64,05%

Air Minum Layak
49,65%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik 13.4. Perbandingan kemiskinan multidimensi dan kemiskinan moneter Provinsi Jawa Tengah 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Kabupaten/Kota

Tiga besar indikator penyumbang kemiskinan tingkat kabupaten/kota administrasi di Jawa Tengah adalah indikator rumah layak, morbiditas, dan air minum layak.  Kabupaten/kota dengan indeks IKM tertinggi adalah Kabupaten Banjarnegara (0,062 poin). Kabupaten Banjarnegara memiliki 15,33% penduduk yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 40,56%. Kabupaten/Kota dengan IKM terendah adalah Kota Tegal (0,002 poin). Kota Tegal memiliki 0,46% penduduk yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 42,36%.