Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Jawa Barat
Angka kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2012-2021. Angka kemiskinan multidimensi (AKM) turun dari 40,89% pada tahun 2012 menjadi 9,44% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada periode 2014-2015 dengan penurunan 7,37 poin. Sepanjang tahun 2014-2015, penurunan terbesar terjadi di tingkat perdesaan dengan penurunan hingga 9,54 poin. Sedangkan penurunan terkecil terjadi pada periode 2018-2019 dengan penurunan sebesar 0.28%. Sepanjang tahun 2018-2019, terjadi terjadi kenaikan AKM di perkotaan sebesar 0,54 poin.
Penurunan juga terjadi pada intensitas kemiskinan multidimensi. Pada tahun 2012, intensitas kemiskinan multidimensi sebesar 51,07% dan pada tahun 2021 turun menjadi 42,95%. Intensitas kemiskinan multidimensi yang menurun mengindikasikan tingkat keparahan kemiskinan yang dialami warga miskin di Jawa Barat relatif berkurang.
Sama halnya dengan AKM dan intensitas kemiskinan multidimensi, indeks kemiskinan multidimensi (IKM) di Jawa Barat juga relatif mengalami penurunan. Pada tahun 2012, IKM Jawa Barat berada pada 0,21 poin, kemudian turun di tahun 2021 menjadi 0,04 atau turun sebesar 0,11 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2014 – 2015 sebesar 0,04 poin.
KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021
Nutrisi Balita
29,76%
Kepadatan Penduduk
35,56%
Internet
29,23%
Rumah Layak
68,09%
Akta Kelahiran
51,68%
Lama Sekolah
36,86%
Sanitasi
46,16%
Partisipasi Sekolah
12,03%
Bahan Bakar Memasak
36,33%
Morbiditas
58,90%
Air Minum Layak
57,59%
Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi
Grafik 12.4 Perbandingan angka kemiskinan multidimensi dan kemiskinan moneter Provinsi Jawa Barat 2012-2021
Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Kabupaten/Kota
Tiga besar indikator penyumbang kemiskinan tingkat kabupaten/kota administrasi di Jawa Barat adalah indikator rumah layak, morbiditas, dan air minum layak. Kabupaten/kota dengan indeks IKM tertinggi adalah Kabupaten Garut (0,132 poin). Kabupaten Garut memiliki 29,32% penduduk yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 44,89%. Kabupaten/kota administrasi dengan IKM terendah adalah Kota Depok (0,004 poin). Kota Depok memiliki 0,93% penduduknya yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 41,91%.