Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Tengah

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2012-2021. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 78,28% pada tahun 2012 menjadi 30,01% pada tahun 2021 atau turun sebesar lebih dari 48,27%. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah pedesaan dari 87,67% tahun 2012 menjadi 36,34% tahun 2021. Selama 10 tahun terakhir kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2016-2017 yaitu 51,64% (2016) menjadi 48,23% (2017). Penurunan kemiskinan multidimensi pada tingkat desa paling tinggi terjadi pada tahun 2020 (46,59%) ke tahun –2021 (36,34%) .

Provinsi Sulteng konsisten mengalami penurunan pada angka kemiskinan multidimensi sejak 2012 hingga 2021, namun terdapat kenaikan di wilayah perkotaan dari 22,93% (2017) menjadi 23,78% (2018). Selain jumlah kemiskinan multidimensi yang menurun terdapat pula penurunan pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 55,84% pada tahun 2012 menjadi 46,81% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada pedesaan yang mengalami penurunan dari 57,14% (2012) menjadi 47,07% (2021) Hal ini menunjukkan tingkat intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang menunjukkan beban kemiskinan yang dialami oleh orang miskin di Sulteng menjadi jauh lebih ringan dan lebih sedikit dibandingkan satu dekade terakhir.

Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi. IKM di Sulteng mengalami penurunan dari 0,44 pada tahun 2012 menjadi 0,14 pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,19 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2019- 2020 sebesar 0,04 poin. Namun, secara gradual penurunan terjadi untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
49,86%

Kepadatan Penduduk
37,20%

Internet
37,35%

Rumah Layak
93,68%

Akta Kelahiran
38,14%

Lama Sekolah
35,62%

Sanitasi
54,47%

Partisipasi Sekolah
19,64%

Bahan Bakar Memasak
58,22%

Morbiditas
51,79%

Air Minum Layak
44,49%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Sulawesi Tengah 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten/kota di Sulteng bersumber dari indikator rumah layak, bahan bakar memasak, dan sanitasi. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti morbiditas, [1] air minum layak, [2] dan nutrisi balita [3]. Kabupaten/kota dengan indeks kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Banggai Kepulauan dengan IKM sebesar 0,21. Sebesar 47,28% penduduk di Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 46,04%. Kabupaten/kota di Sulteng dengan kemiskinan terendah adalah kota Palu dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,033. Hanya 7,88% penduduk di Kota Palu yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 41,80%.