Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Papua

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Papua menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2012-2022. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 84,79% pada tahun 2012 menjadi 69,65% pada tahun 2021 . Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah perkotaan dengan penurunan dari 50,74% pada tahun 2012 menjadi 23,43% di tahun 2021. Selama satu dekade angka kemiskinan multidimensi mengalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2018 hingga 2019 yaitu penurunan dari 76,58% menjadi 68,67%. Penurunan yang cukup besar ini terjadi pada wilayah perkotaan dengan penurunan dari 39,61% menjadi 27,42% pada periode tahun yang sama. Di dalam periode 2012-2021 juga terjadi peningkatan angka kemiskinan multidimensi, yaitu pada tahun 2017- 2018 yang naik dari 75,35% menjadi 76,58% dan tahun 2019-2020 dari 68,67% menjadi 70,00%. Selain angka kemiskinan multidimensi yang menurun dalam satu dekade, terdapat pula penurunan pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 62,58% pada tahun 2012 menjadi 56,22% pada tahun 2021.

Penurunan terbesar terjadi di wilayah perdesaan yang mengalami penurunan dari 65,12% menjadi 57,39% pada periode tahun yang sama . Hal ini menunjukkan intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang artinya beban kemiskinan rumah tangga miskin multidimensi di Papua menjadi lebih sedikit dibandingkan satu dekade yang lalu. Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi di Papua mengalami penurunan dari 0,53 poin pada tahun 2012 menjadi 0,39 poin pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,14 poin.

Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2018-2019 yang turun 0,06 poin dari 0,44 poin menjadi 0,38 poin. Akan tetapi, pada tahun 2019-2020, IKM mengalami kenaikan 0,01 poin dari 0,38 poin menjadi 0,39 poin. Sedangkan pada tahun 2020- 2021 terjadi stagnasi, IKM berada di angka 0,39 poin. Secara umum selama satu dekade 2012-2021 terjadi penurunan IKM yang signifikan di Provinsi Papua dan hal ini diikuti pula dengan penurunan secara gradual untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
28,11%

Kepadatan Penduduk
51,31%

Internet
85,28%

Rumah Layak
96,94%

Akta Kelahiran
60,65%

Lama Sekolah
18,80%

Sanitasi
75,61%

Partisipasi Sekolah
27,16%

Bahan Bakar Memasak
99,89%

Morbiditas
21,40%

Air Minum Layak
83,37%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Papua 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Papua Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten/kota di Papua bersumber kepada indikator internet, air minum layak, dan rumah layak. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti bahan bakar memasak, lama sekolah, dan akta kelahiran. Kabupaten/kota dengan indeks kemiskinan tertinggi pada tahun 2021 adalah Kabupaten Nduga dengan IKM sebesar 0,659 poin. Sebesar 100% penduduk Kabupaten Ndugamasuk dalam kategori miskin multidimensi dengan tingkat keparahan 65,89%. Sedangkan, kabupaten/kota dengan indeks kemiskinan multidimensi terendah pada tahun 2021 adalah Jayapura dengan indeks sebesar 0,055 poin. Sebesar 13,66% penduduk di Jayapura masuk dalam kategori miskin multidimensi dengan tingkat keparahan 40,47%.