Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Selatan

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2012-2021. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 54,45% pada tahun 2012 menjadi 14,66% pada tahun 2021 atau turun sebesar lebih dari 39,79 poin. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah pedesaan dengan penurunan sebesar 48,67 poin antara tahun 2012 hingga 2021. Selama 10 tahun terakhir kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2014-2015 yaitu dari 47,27% menjadi 38,96%.

Penurunan kemiskinan multidimensi pada tingkat desa paling tinggi juga terjadi tahun 2014-2015 dengan penurunan hingga 11,00 poin. Provinsi Sulsel konsisten mengalami penurunan pada angka kemiskinan multidimensi sejak 2012 hingga 2021, namun terdapat kenaikan yang terjadi di wilayah perkotaan pada tahun 2015-2016 (dari 18,64% menjadi 19,06%) dan 2017-2018 (dari 15,06% menjadi 15,31 poin). Selain angka kemiskinan multidimensi yang menurun terdapat pula penurunan pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 50,89% pada tahun 2012 menjadi 42,38% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada pedesaan yang mengalami penurunan dari 51,40% menjadi 42,48%. Hal ini menunjukkan tingkat intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang menunjukkan beban kemiskinan yang dialami oleh orang miskin di Sulsel menjadi jauh lebih ringan dan lebih sedikit dibandingkan satu dekade terakhir.

Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi. IKM di Sulsel mengalami penurunan dari 0,28 poin pada tahun 2012 menjadi 0,06 poin pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,22 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada dua tahun terakhir (2019-2021) sebesar 0,4 poin. Namun secara gradual penurunan terjadi untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
52,17%

Kepadatan Penduduk
24,98%

Internet
26,55%

Rumah Layak
93,63%

Akta Kelahiran
37,17%

Lama Sekolah
37,66%

Sanitasi
21,93%

Partisipasi Sekolah
24,52%

Bahan Bakar Memasak
28,52%

Morbiditas
58,22%

Air Minum Layak
52,84%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Sulawesi Selatan 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Selatan Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten/kota di Sulsel bersumber dari indikator rumah layak, morbiditas, dan nutrisi balita. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti air minum layak, [1] akta kelahiran, [2] dan kepadatan rumah [3]. Kabupaten/ kota dengan indeks kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Tana Toraja dengan IKM sebesar 0,17. Sebesar 39,02% penduduk di kabupaten Tana Toraja mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 44,39%. Kabupaten/kota di Sulsel dengan kemiskinan terendah adalah Kota Parepare dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,012. Hanya 4,11% penduduk di Kota Parepare yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 42,96%.