Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Jawa Timur

Secara umum, angka kemiskinan multidimensi di Provinsi Jawa Timur menunjukkan penurunan yang cukup signifikan selama tahun 2012-2021. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 41,32% pada tahun 2012 menjadi 9,59% pada tahun 2021. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah desa dari 56,85% pada 2012 menjadi 14,16% pada 2021. 

Selama satu dekade, jumlah penduduk miskin multidimensi mengalami penurunan paling besar pada tahun 2019 hingga 2020 yaitu sebesar 5,92 poin. Penurunan yang cukup besar ini terjadi pada wilayah kota dengan penurunan hingga 8,01 poin. Penurunan terkecil terjadi pada tahun 2018 hingga 2019 dengan penurunan hanya sebesar 1,29 poin. Pada periode ini penurunan terkecil terjadi pada wilayah desa dengan penurunan sekitar 4,10 poin.

Selain angka kemiskinan multidimensi yang menurun terdapat pula penurunan pada nilai intensitas kemiskinan multidimensi dari 47,13% pada tahun 2012 menjadi 40,52% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada desa yang mengalami penurunan dari 47,80% menjadi 40,51% dalam kurun waktu tersebut. Dari aspek IKM yang mengalikan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi, IKM Jawa Timur mengalami penurunan dari 0,19 pada tahun 2012 menjadi 0,04 pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,16 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2014 – 2015 dengan penurunan sebesar 0,0285 poin.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
35,52%

Kepadatan Penduduk
11,93%

Internet
38,16%

Rumah Layak
74,97%

Akta Kelahiran
36,12%

Lama Sekolah
32,48%

Sanitasi
56,44%

Partisipasi Sekolah
16,64%

Bahan Bakar Memasak
49,54%

Morbiditas
56,92%

Air Minum Layak
47,72%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik 15.4 Perbandingan angka kemiskinan multidimensi dan kemiskinan moneter Provinsi Jawa Timur 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur paling tinggi bersumber pada indikator rumah layak, morbiditas, dan sanitasi. Kabupaten dengan indeks kemiskinan tertinggi adalah Kabupaten Situbondo dengan IKM sebesar 0,94. Kabupaten Situbondotercatat 22,82% penduduknya mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 44,41%. Kabupaten dengan kemiskinan terendah adalah Kabupaten Gresik dan Kota Batu dengan indeks kemiskinan multidimensi masing-masing sebesar 0,004. Kabupaten Gresik memiliki 0,93% penduduk yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 39,24%, dan Kota Batu memiliki 0,98% penduduk yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 42,70%