Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Barat

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2012-2021. Angka Kemiskinan Multidimensi turun dari 77,04% pada tahun 2012 menjadi 27,25% pada tahun 2021. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah perdesaan dengan penurunan sebesar 83,92% di tahun 2012 menjadi 30,10% pada tahun 2021. Selama satu dekade angka kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2018 – 2019 yaitu penurunan dari 49,17% di 2018 menjadi 39,71% di tahun 2019, penurunan yang cukup besar ini terjadi pada wilayah perdesaan dengan penurunan hingga 10,72 poin. Penurunan terkecil terjadi pada tahun 2017 – 2018 dengan penurunan dari 51,55% di tahun 2017 menjadi 49,17% di tahun 2018, pada periode ini penurunan terkecil terjadi pada wilayah perdesaan dengan penurunan dari 56,66% di tahun 2017 menjadi 55,10 di tahun 2018.

Selain jumlah kemiskinan multidimensi yang menurun terdapat pula penurunan pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 57,86% pada tahun 2012 menjadi 44,94% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada wilayah perdesaan yang mengalami penurunan dari 58,10% menjadi 44,99%. Hal ini menunjukkan tingkat intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang artinya beban kemiskinan rumah tangga miskin di Sulawesi Barat menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan satu dekade yang lalu.

Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi (IKM) di Sulawesi Barat mengalami penurunan dari 0,45 pada tahun 2012 menjadi 0,12 pada tahun 2021 atau turun sebesar 0,32 poin. Penurunan terbesar terjadi pada pada tahun 2014 hingga 2015 yaitu penurunan sebesar 0,06 poin, penurunan terkecil terjadi di sepanjang tahun 2013-2014, 2016-2017,2017- 2018 dan 2019-2020 dengan penurunan masing-masing 0,02 poin. Secara umum selama satu dekade terjadi penurunan IKM yang signifikan di Provinsi Sulawesi Barat dan hal ini diikuti pula dengan penurunan secara gradual untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
52,65%

Kepadatan Penduduk
32,70%

Internet
42,05%

Rumah Layak
96,82%

Akta Kelahiran
28,73%

Lama Sekolah
34,06%

Sanitasi
43,48%

Partisipasi Sekolah
18,91%

Bahan Bakar Memasak
42,97%

Morbiditas
18,91%

Air Minum Layak
52,88%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Sulawesi Barat 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Barat Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten atau kota di Sulawesi Barat bersumber kepada indikator rumah layak, air minum layak, dan nutrisi balita. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti morbiditas, sanitasi, dan bahan bakar memasak. Kabupaten/ kota dengan indeks kemiskinan tertinggi pada tahun 2021 adalah Kabupaten Mamasa dengan IKM sebesar 0,233 poin. Kabupaten ini memiliki 50,54% penduduk miskin multidimensi dengan tingkat keparahan 46,17%. Sedangkan, kabupaten/kota dengan kemiskinan terendah adalah Kabupaten Mamuju Tengah dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,088 poin. Kabupaten ini memiliki 20,22% penduduknya mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 43,29%.