Profil Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Tenggara

Secara umum, kemiskinan multidimensi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2012- 2021. Angka kemiskinan multidimensi turun dari 76,22% pada tahun 2012 menjadi 24,53% pada tahun 2021 atau turun sebesar lebih dari 39,79 poin. Penurunan yang signifikan terjadi pada wilayah pedesaan dengan penurunan sebesar 85,74% di tahun 2012 menjadi 28,75% tahun 2021. Selama 10 tahun terakhir kemiskinan multidimensi megalami penurunan yang cukup besar pada tahun 2014-2015 yaitu penurunan dari 67,26% menjadi 56,30%. Penurunan kemiskinan multidimensi pada tingkat desa paling tinggi juga terjadi tahun 2014- 2015 dengan penurunan hingga 12,30 poin.

Provinsi Sultra konsisten mengalami penurunan pada angka kemiskinan multidimensi sejak 2012 hingga 2021, namun terdapat kenaikan yang terjadi pada tahun 2016- 2017 (3,68 poin) dan 2020-2021 (0,56 poin) di wilayah perkotaan. Selain jumlah kemiskinan multidimensi yang menurun, penurunan juga terjadi pada intensitas kemiskinan multidimensi dari 54,63% pada tahun 2012 menjadi 43,80% pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada pedesaan yang mengalami penurunan dari 55,68% di tahun 2012 menjadi 43,68% di tahun 2021 atau menurun sebesar 12,01 poin. Hal ini menunjukkan tingkat intensitas kemiskinan mengalami penurunan yang menunjukkan beban kemiskinan yang dialami oleh orang miskin di Sultra menjadi lebih ringan dan lebih sedikit dibandingkan satu dekade terakhir.

Indeks kemiskinan multidimensi yang menggambarkan jumlah persentase dan intensitas kemiskinan multidimensi. IKM di Sultra mengalami penurunan dari 0,42 pada tahun 2012 menjadi 0,11 pada tahun 2021. Penurunan terbesar terjadi pada 2014 dari 0,35 poin menjadi 0,28 pada tahun 2015 atau turun sebesar 0,7 poin. Namun secara gradual penurunan terjadi untuk jumlah persentase serta intensitas kemiskinan multidimensi.

Profil Kemiskinan Multidimensi 2021

0
JP (Jiwa)
0
JPM(Jiwa)
0%
AKM (%)
0%
Intensitas (%)
0
IKM

KARAKTERISTIK KEMISKINAN MULTIDIMENSI 2021

Nutrisi Balita
61,34%

Kepadatan Penduduk
30,65%

Internet
26,27%

Rumah Layak
92,79%

Akta Kelahiran
36,53%

Lama Sekolah
28,93%

Sanitasi
33,00%

Partisipasi Sekolah
17,40%

Bahan Bakar Memasak
62,37%

Morbiditas
58,80%

Air Minum Layak
32,52%

Keterangan:
JP : Jumlah Penduduk
JPM : Jumlah Penduduk Miskin
AKM : Angka Kemiskinan Multidimensi
IKM : Indeks Kemiskinan Multidimensi

Grafik Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dan Kemiskinan Moneter Provinsi Sulawesi Tenggara 2012-2021

Indeks Kemiskinan Multidimensi Provinsi Sulawesi Tenggara Berdasarkan Kabupaten/Kota

Secara umum kemiskinan kabupaten/kota di Sultra bersumber dari indikator rumah layak, morbiditas, dan nutrisi balita. Selain indikator ini terdapat pula indikator lain yang berkontribusi kepada kemiskinan kabupaten/kota seperti bahan bakar memasak, [1] akta kelahiran, [2] dan sanitasi [3]. Kabupaten/kota dengan indeks kemiskinan tertinggi adalah kabupaten Buton Selatan dengan IKM sebesar 0,238 poin atau sebesar 53,98% penduduk di kabupaten Buton Selatan mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 44,18%. Kabupaten/kota di Sultra dengan kemiskinan terendah adalah kota Kendari dengan indeks kemiskinan multidimensi sebesar 0,040 poin. Hanya 8,75% penduduk di kota Kendari yang mengalami kemiskinan multidimensi dengan tingkat keparahan 45,84%.